Minggu, 24 Januari 2016

Joger Pabrik Kata-Kata
Siapa yang tidak mengenal merek Joger? Yang asli Bali dan kontennya super orisinil? Yang cara pamasarannya juga tidak ada duanya? Kaos Joger diperkenalkan oleh Joseph Theodorus Wulianadi atau lebih suka dipanggil dengan nama Pak Joger alias Mr. Joger.

Dari mana asal nama Joger? Menurut pengakuan pria kelahiran tahun 1951 tersebut, nama ‘Joger’ adalah singkatan/ atau gabungan dari nama depannya Joseph dengan nama depan teman sekolahnya di Hotel Fachscule, Jerman dulu, GERhard Seeger yang menghadiahinya uang sebesar US $ 20.000.

 
Nah, orisinalitas ide Pak Joger di bidang pemasaran adalah dia sama sekali tidak membuka toko/ cabang di luar Pulau Bali. Itu artinya, kaos Joger berupa pabrik kata-kata hanya bisa dibeli di Bali. Dengan ketenaran kaos nyentrik khas pabrik kata-kata Pak Joger ini, tentu memancing sebagian orang untuk memperdagangkan kaos Joger keluar Pulau Bali.

Tentu ini melanggar disclaimer dari Pak Joger untuk menjaga eksklusifitas kaos Joger itu dan pastinya Pak Joger tidak akan tinggal diam. Cerita di bawah ini, diambil dari kisah yang beredar di sosial media tentang kearifan seorang Mr. Joger.

Ada seorang - sebut saja mawar, (ah tapi dia ini cowok) kita ganti saja dengan Mr. X - yang berjualan kaos Joger secara online. Jadi Mr. X ini membuat website yang menjual kaosnya Joger. Sistemnya, dibeli langsung dari Joger Bali dan dikirim via pos keluar Bali.

Memang merek Joger udah kadung popular, maka yang pesan banyak dan melambunglah omzetnya. Mencapai puluhan juta. Menggiurkan bukan?

Nah, suatu ketika dia mengantar sendiri orderan kaos Joger ke seseorang yang menunggunya di terminal Ubung. Ternyata yang order itu polisi.

Tanpa babibu-tatitu, Mr. X ini langsung ditangkap oleh intel Polisi. Ia disangkakan pelanggaran hak cipta dan menyalahi peraturan Joger. Rupanya, Mr.X ini sudah diintai berbulan-bulan oleh intel itu. Dan rupanya lagi, memang pihak Joger lah menyuruh intel tersebut.

Setelah diinterogasi sebentar di tempat, intel polisi itu langsung menggelandang Mr. X. Eits, ternyata bukan di bawa ke kantor Polisi melainkan di bawa ke rumah Pak Joger. Mampus dah! Mungin begitu bathin si Mr. X ini.

Didepan Pak Joger, temanku diberitahu kesalahannya. Ya tadi itu bahwa Joger punya peraturan bahwa produknya tidak boleh dijual online dan dikirim ke luar Bali. Produk joger hanya boleh dibeli di Bali, titik!
Joger Pabrik Kata Kata Bali
Mister Joger
Dan tahukah kamu apa yang disampaikan oleh Pak Joger tentang arti dari disclaimer nya itu?

"Mas, Joger yakin jika membuka outlet di seluruh dunia maka bakal laris manis dan kaya raya. Namun, kekayaan itu hanya milik keluarga Joger saja. Joger kukuh hanya boleh di beli di Bali karena memancing mereka yang diluar Bali untuk datang ke Bali. Mereka yang datang tidak mungkin hanya beli-beli di Joger saja, mereka akan belanja beli-beli di masyarakat Bali. Artinya Joger ingin memberikan dampak kemakmuran bagi warga Bali". Kalau Mas nya jualin Joger ke seluruh Indonesia maka orang-orang itu ogah ke Bali. Mereka toh sudah punya produk Joger.

"Maka karena Mas-nya salah maka saya tawarkan solusinya, pake cara kekeluargaan atau Polisi?", sambung Pak Joger.

Mr. X yang sudah kadung tertangkap basah dan meringis membayangkan bakal mendekam di penjara, langsung memelas minta cara kekeluargaan saja. Berharap hukuman yang diberikan tidak lebih berat dibanding ia harus mendekam di penjara bersama para tersangka yang tidak jelas asal-usulnya.

Maka, Pak Joger langsung memberikan tugas keluarga untuknya. Tugas itu adalah tinggal di rumah Pak Joger selama seminggu dan kebagian tugas cuci piring serta ngepel. Dan, sebagaimana layaknya keluarga maka setiap makan harus berkumpul bersama.

Dan di sanalah Mr. X tadi memahami benar pokok pemikiran sang Joger yang berjiwa sosial. Sangat visioner untuk Bali.

Ketika seminggu itu usai, Mr.X diberi bekal uang Rp. 1,5 juta dan ditanya nomor rekening banknya. Lalu disuruh tanda tangan di atas materai untuk tidak menjual kembali Joger ke luar Bali. Mr. X disuruh cari pekerjaan atau bisnis lain.

Dan luar biasanya, Mr. X ini setiap Natal senantiasa ditransfer uang oleh Pak Joger masing-masing Rp750 ribu setiap tahunnya. Dan, dua kali Natal ini ia selalu menerima transferan tersebut. Karena memang Mr.X ini beragama Nasrani.
Joger Pabrik Kata-Kata
Pak Joger dengan filofosi bisninya : Happiness Oriented
Ini orang kesekian dari banyak orang 'sinting' atau 'nyeleneh' yang bisa menjadi sumber inspirasi kita semua. Sebelumnya, orang aneh yang saya kagumi adalah Om Bob Sadino. Yang selalu menggoblok-goblokkan orang lain.

Banyak orang di negeri ini yang masih terjaga nuraninya dan masih mengedepankan rasa kemanusiaannya. Lebih-lebih lagi kearifan lokal. 

Joger Pabrik Kata-Kata
Contoh kata-kata padat nan kreatif yang berhamburan di setiap produk Joger
Benar apa yang dibilang oleh Om Joger. Bisa saja ia membuka cabang di seluruh Indonesia atau bahkan di Eropa-Amerika sekalian. Dan bicara omzet dan keuntungan tentu bukan perkara sulit untuk mendapatkannya karena memang brand Joger sebagai parik kata-kata telah dikenal di mana-mana.

Namun kearifan sosial seorang Pak Joger dalam memperlakukan Pulau Bali telah membuat Kaos Bali tetap terjaga keunikan, orisinalitas serta kejujurannya. Kaya materi tidaklah menjadi tujuan utama. karena rupanya, pemberdayaan komunitas Bali lebih menarik mata hatinya.

Sekian.

1 komentar:

keren ...kereeeen ,,keren banget

REPLY

Pakdezaki . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates