Minggu, 13 November 2016

Entah mengapa, sebelum menulis, saya harus mengatakan ini :
Ya, kini dengan teknologi yang semakin berkembang, rasanya hidup menjadi semakin lebih mudah. Mencari nafkah pun semakin banyak pilihan yang bisa diambil. Beruntung sekali rasanya hidup di masa sekarang.

Di mana, internet semakin mudah diakses dan kecepatan berpita lebarnya semakin kencang! Jika dulu, akses internet hanya bisa dilakukan di warnet-warnet saja. Kini dengan hadirnya teknologi GSM mobile internet bisa diakses di mana saja. Ia ada di dalam petak kantor, hingga ke atas tempat tidur. Dari duduk di bibir pantai hingga menjuntaikan kaki di pinggir jurang di atas bukit. Semua telah ter-cover.

Hmm, sungguh saya sangat bersyukur karena kini #IndonesiaMakinDigital 

Angkat topi untuk Telkom Group dengan anak perusahaannya Telkomsel. Dengan jaringan luas hingga ke pelosok nusantara ditambah kuatnya sinyal yang menggapai setiap gawai anak negeri, menjadikan Telkom dan Telkomsel layak senantiasa mendapat kehormatan di negeri khatulistiwa ini.

Mari Membuka Lembaran Sejarah
Andai saja dulu (November 1993) pemerintah Indonesia melalui PT Telkom, tidak melakukan langkah strategis untuk memulai era Sistem Telekomunikasi Bergerak Selular (STBS) di Pulau Batam dan Bintan. Mungkin sekarang, Indonesia tidak akan mampu menyejajarkan langkah dengan bangsa-bangsa lain di dunia teknologi informasi.

Tak dipungkiri, dulu para 'tetua' negri ini banyak yang memandang sebelah mata terhadap keputusan untuk mewujudkan pilot project tersebut, mengingat saat itu adalah era gurih-gurihnya berbisnis telpon rumah dan telpon berbasis satelit.

Dan alhamdulillah, dua bulan sejak penunjukan itu, atau tepatnya 31 Desember 1993, PT Telkom mampu merampungkan proyek tersebut dan sekaligus menandai dimulainya era telekomunikasi bergerak GSM di Indonesia.  Dan satu setengah tahun kemudian, didirikanlah perusahaan PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) pada 26 Mei 1995 [1].


Ekspansi Telkomsel dalam rangka menyambungkang koneksi antar pulau yang ada di Indonesia dimulai dari daerah-daerah di luar Pulau Jawa. Tanggal 29 Desember 1996, menjadi penanda bersejarah, seluruh provinsi di Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke telah tercakup dalam layanan Telkomsel.

Setelah seluruh daerah tersambung, barulah pada 1996, Telkomsel masuk dan menggarap wilayah Ibukota Jakarta [2]. Hingga kini, koneksi Telkomsel telah mencakup 95% wilayah tanah air dengan 120 ribu BTS [3].

Begitulah sejarahnya. Jaringan telekomunikasi Telkom yang luas dan kecepatan internet yang kencang dari Telkomsel, bukanlah ujug-ujug datang begitu saja. Bukan pula hasil dari pampasan perang peninggalan kumpeni Belanda. Melainkan, murni dari pemikiran anak negeri yang visioner dan keberanian untuk memulai perjuangan yang  berdarah-darah.

Dan saat ini, saya, kamu dan kita semua telah merasakan manfaat dari langkah berani tersebut. Jaringan telekomunikasi yang disediakan oleh Telkom Group dapat ditemukan di mana-mana dengan kualitas di atas rata-rata. Membuka banyak kesempatan dari arus besar bernama #IndonesiaMakinDigital untuk mendapatkan penghidupan yang lebih baik darinya.

Mimpi Kecil : Work From Home
Sejak tahun 2012, saya sudah mengangankan bagaimana bisa full time freelance dan bisa berkantor di mana saja. Betapa enaknya, pikir saya saat itu, dapat mengerjakan tugas di mana saja, tanpa harus selalu datang ke kantor. Cukup berhenti di mana saja yang ada koneksi internetnya, dan memulai menulis dan mengirimkannya ke kantor. Sangat efisien!

Sebagai generasi 90-an, tentu saja saya sudah merasakan kualitas internet dari masa ke masa.
Dari semula jenis internet yang berbasis dial up (koneksi akan terputus saat ada telpon yang masuk. Ini saya alami saat masih menjadi relawan di penghujung kuliah, di salah satu lembaga zakat) hingga yang broad band, menggoda saya untuk terjun lebih jauh ke lautan luas nan dalam bernama internet tersebut.

Oiya, baru pada tahun 2007, saya pertamakali bisa merasakan kencangnya internet dari Telkom Speedy via jaringan LAN di kantor, sungguh sangat menakjubkan!

Saat itu, terbetik dalam hati saya, seharusnya dengan adanya internet ini ada yang bisa diberdayakan secara maksimal. Dan pilihan saya waktu itu adalah belajar blogging dan mulai merasakan asyiknya googling ke sana kemari.

Yah, begitulah awal mula ceritanya saya merasakan keajaiban internet broadband dari Speedy

Kalau sekarang, internet broadband sudah menjadi kebutuhan. Meskipun harus diakui, biaya yang dikeluarkan pun masih terhitung mahal, untuk kocek pribadi yang masih bergaji mendekati UMP saat itu.

Telkom Story
Coba tebak, udah berapa tahun ini modem? Masih bagus lho sampe sekarang..
Kesempatan untuk memiliki modem pun tiba, saat dapat proyek keroyokan mengerjakan tulisan sebuah buku. Saat itu, harga modem GSM 3G masih cukup mahal. Namun demi mewujudkan mimpi bisa bekerja dari rumah alias work from home, modem itu saya tebus sekian ratus ribu rupiah.

Dan, sembari masih ngantor di kantor yang lama, malamnya saya dapat manfaatkan untuk memperdalam tentang dunia internet dan mencari celah untuk mendapatkan penghasilan dari internet.

Kemudian, tren bergeser menjadi lebih mobile dan didukung oleh kemunculan-kemunculan smart gadget. Sehingga, para karyawan di kantor tempat saya bekerja memungkinkan bekerja dari mana saja dan terkenal dengan istilah teknologi BYOD, Bring Your Own Device

Full Freelance - Work From Every Where

Alhamdulillah, menjelang akhir 2015, saya benar-benar bisa full time freelance. Saya memutuskan resign setelah yakin, internet bisa menghidupi saya dan keluarga.

Ya keputusan yang - sampai saat ini pun, masih terngiang-ngiang di telinga saya, betapa beraninya, karena sungguh beresiko. Bagaimanapun, memilih untuk full time menjadi freelance adalah ibarat membakar kapal, lalu menumpang sekoci kecil. Mengarungi lautan luas yang hampir-hampir tidak jelas lagi, mana Timur dan mana Barat.

Tapi itulah, semua keputusan ada resikonya. Selain ingin mempunyai waktu optimal bersama tumbuh kembang anak-anak, Saya ingin mendapatkan kesempatan seluas-luasnya guna mendapatkan penghidupan yang lebih baik. Saya yakin akan luasnya rezeki dari Allah Swt yang datang melalui tangan manusia dengan perantaraan internet ini.

Insya allah..

Paling tidak, dengan profesi sebagai content writer di beberapa blog sendiri, editor pada dua web online dan ilustrator di media massa lokal. Saya masih bisa mencicip penghasilan rerata di atas UMP setiap bulannya, bahkan sesekali bisa menyentuh angka 4x lipatnya. Walaupun tentu saja tidak tetap.

Saat ini saya mengandalkan jaringan wifi.id untuk mendapatkan internet yang gegas, dan dapat bekerja di mana saja dengannya. Di rumah, di mall, di kafe, di perpustakaan, di kantor teman (Upps..), di taman kota hingga ke kebon! Serius loh!

Apalagi, harga voucher wifi.id gak mahal-mahal amat, mulai dari Rp.5000 saja saya udah bisa terkoneksi ke jaringan internetnya. Soal kecepatan, udah dibuktiin sendiri, bisa tembus 2 MBps!

Dan dengan dana segitu, kamu bisa bekerja seharian selama 6 jam. Enak kan? Warnet mana yang biaya ngenetnya segitu, bisa dapet 6 jam dan full speed , alamak, lemak nian kata orang Palembang.

Selain wifi.id , andalan saya berikutnya adalah via modem nirkabel Telkomsel Flash. Sehingga, jika memaksa dan jauh dari kota, saya tetap dapat tersambung dengan jaringan handal Telkomsel ini. Saya tetap dapat melakukan aktivitas digital saya. Tapi kata orang No Pic = Hoax. , OK deh, berikut saya skrinsyut tempat-tempat saya kerja ya..

Di mal Palembang Square
Di Perpustakaan Daerah
Di Wifi.id Corner
Di Cafe (sayang laptopnya udah ditutup, karena minumnya udah abis. xixi..)
Sharing di kantor teman. (Saya baju putih itu)
Ini yang seru, di kebon! Saat itu saya mau ngetest, kerja sembari nyangkol tanah urukan. Liat tuh beralaskan koran beratapkan langit. Cie.. Sinyal Telkomsel emang Jozz gandosss..
Jadi begitulah, berbekal modem nirkabel Telkomsel Flash, jaringan IndiHome di beberapa tempat publik dan kantor teman (upps..) serta akun Wifi.id, saya mampu berkarya maksimal. Jangan salah pengertian. Walaupun saya memutuskan untuk bekerja dari rumah saja, sesekali saya juga harus keluar rumah untuk sekedar sharing dengan klien, ataupun ke kantor teman di mana saya diminta untuk menjadi editor pada web rintisannya. It's okay.

Mobile Warnet ala wifi.id
Tentang Wifi.id ini, bagi saya sebuah terobosan menakjubkan dari Telkom. Bagaimana tidak, hanya dengan voucher Rp 5.000 saja, kita sudah bisa tersambung ke internet full speed (Bahkan bisa tembus 2 Mbps), seharian! Wow..

Apalagi pilihan wifi.id tidak hanya melulu harus membeli voucher saja, kita juga bisa membayar dengan menggunakan pulsa dari operator yang kita langgani. Hebat dan praktis sekali!

Oya, ada dua tempat favorit saya nongkrong menggunakan wifi.id ini. Yang pertama Wifi Corner dan yang kedua di Perpustakaan Daerah Sumsel. Jika lagi kelayapan di tengah kota, saya akan mampir di Wifi Corner untuk mengirimkan berita ataupun upload berita online.

Wifi.id Corner
Gerbang Perpustakaan Daerah
Jika hendak melakukan penulisan mendalam, blogging ataupun mencari bahan, maka saya pun mendatangi Perpustakaan Daerah (Perpusda) Sumsel. Suasananya yang adem, tenang dan sejuk, serta akses internetnya yang stabil, membuat saya bisa bekerja dengan tenang.

Rahasianya? (Diem-diem ya, ini banyak yang belum tahu.. Hihi..)

Di sebelah Perpusda itu ada gedung Grapari Telkomsel regional Sumbagsel yang megah berdiri dengan menaranya yang menjulang. Jadi wajar saja, sinyal Telkomsel di sini kuat bingittss..

Hahaha... benar-benar surga bagi saya. Jadi mau pakai modem Telkom Flash atau Wifi.id tinggal pilih saja. Semuanya karena jaringan luas IndiHome Telkom dan kuatnya sinyal milik Telkomsel. Pokoknya seneeeng.. banget!


Begitulah cerita saya tentang mimpi saya agar bisa bekerja dari mana saja yang telah menjadi kenyataan. Oya, saya cerita begini, biar kamu - ya kamu, para pembaca budiman, bisa terinspirasi. Bahwa di era seperti sekarang ini, mustahil nganggur

Kamu bisa mencari pekerjaan di internet dan mulailah memilih mana yang menurut kamu bisa kamu jalani. Mulai dari bayaran puluhan ribu sampai yang unlimited. Di internet, kamu bisa mengerjakan banyak hal. Tak berbatas waktu dan tentu saja tak berbatas tempat. Bermodal koneksi internet dan laptop, kamu bisa mengambil jalan hidup sebagai seorang pekerja mandiri alias freelance.  

Saya sudah membuktikannya. Sekarang giliran kamu, Sob..

 #IndonesiaMakinDigital makin mewujud bersama Telkom!

  

17 komentar

mantap pakde..wifi.id memang terobosan yang menakjubkan ya :D

REPLY

Asik nih bacanya. Emang sih, internet itu sudah jadi sesuatu banget!
Mati rasanya jika tak terkoneksi internet satu hari saja.

Hahaha.. malah curhat.
Sok deh, makasih infonya tentang wifi.id
saya baru tahu pakde. Thx

REPLY

Mantaplah Pan..
Bagus tulisannyo.

REPLY

Saya sering liat di pilihan jaringan wifi yang terbaca oleh hp saya wifi.id.
Ooo, rupanya begitu caranya yah..

Boleh juga ya, jadi orang kalo mau terkoneksi bisa bayar sehingga tidak melulu gratisan.

Sip-sip..

REPLY

Dem, mantaplah itu.

Sedikit sumbang saran, Wifi.id memang keren! Usul mungkin buat Telkom, penjualan vouchernya kalo bisa lebih massif lagi dan masyarakat juga perlu diedukasi. Sehingga mereka tahu dengan produk yang satu ini.

Aku agak kesulitan saat cari vouchernya di konter-konter, jarang yang jual.

Itu be pakde, gut lak..

REPLY

Hag-hag..
Mantep nih Pakde, bisa cari tempat favorit gitu.
Pikir-pikir, emang enak ya bisa cari tempat kerja yang nyaman, kerja sendiri tanpa atasan.

Tapi ya itu, bener kata Pakde. Resiko besar banget.

REPLY

Aq suka tulisannya Pakde.
Cepat atau lambat aq jg ingin keluar dr tempat kerja yg skrg
Makasih ceritanya..

REPLY

hehe.. Kita sama om.
Internet sudah menjadi kebutuhan primer, sesudah Pangan dan Sandang.
Tapi kita pun musti pintar-pintar ngakalin urusan biayanya.

REPLY

Bener mas Juniawan Arif. Wifi.id termasuk barang ajaib menurut saya, hehe..

REPLY

Makasih kak Yudhi atas kunjungannyo

REPLY

Makasih Mas/Mbak Muslimaini..
Emang sudah sewajarnya kita belajar untuk menghargai biaya. Jika yang berbayar masih terjangkau, mengapa harus selalu minta gratisan?

REPLY

Halo Mas Samsul Apditya,
Saya memang sudah sejak lama memimpikan bisa kerja dari mana saja, kapan saja dan sesuai kemauan saya. Soalnya, saya pernah mengalami kerja dari jam 9 pagi hingga jam 1 malam!

Coba tebak, berapa jam saya berjumpa dengan isteri dan anak saya?

REPLY

Nah, saran yang bagus Yung..
Semoga menjadi perhatian pihak marketing wifi.id Telkom

REPLY

Salam kenal Mbak Dessi, terima kasih udah mampir..

Iya didoakan. Yang pastinya, di tempat yang lama, jangan lupa untuk belajar banyak hal. Karena nantinya akan sangat berguna, saat kita akan membuka usaha sendiri.

REPLY

Amiin..

Apalagi katanya Wifi.id ini bisa jadi peluang usaha bagi pengguna Indihome. Mereka juga bisa berjualan voucher wifi.id untuk lingkungan rumah mereka.

REPLY

jadi kebayang tahun 80-an, semuanya masih serba analog dan perpustakaanlah tempat terbaik untuk mencari yang tersembunyi....:)

REPLY

Iya mbak ya? Wah, saya masih TK itu.
Sekarang memang sudah modern dan menyenangkan.

REPLY

Pakdezaki . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates