Jumat, 27 Maret 2020



Seharusnya...

Biaya gaji sepenuhnya adalah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membayar cicilan jika ada. Dan menabung, jangan lupa.

Urutannya, jika dirincikan kurang lebih seperti ini :

Menabung                      =    10%
Hutang/Arisan/Cicilan   =    30%
Biaya sehari-hari            =    60%

Di sini seharusnya, kita sudah terlepas dari kesulitan keuangan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Masalahnya, terkadang cicilan kita melampaui dari angka sakti 30%. Ada yang 35% bahkan sampai 50%. atau 70% Dan terus terang ini gawat!

Thus, menabung pun sangat jarang berada di angka 10%. Masih bersyukur bisa di posisi 5%. Kadang cuma ada di 1% atau bahkan tidak menabung sama sekali. Dan ini jujur saja sangat menyedihkan!

Setelah dua poin di atas, poin paling krusial yakni biaya sehari-hari. Inipun mengaturnya bikin pusing tujuh keliling. Karena, di dalamnya akan tercakup semua poin di dalam hidup kita. Yakwaa.. 

------ Akan disambung nanti, Nanti bisa kita breakdown, di bagian lain atau akhir tulisan untuk masing-masing poin di atas -----

Solusinya?

Tentu saja mencari penghasilan tambahan sampingan. Menjadi freelance, onlineshop, atau makelar baik offline maupun online.

Banyak pilihan dan ide bisnis/freelance yang bisa diambil dan dilakukan. Namun dengan catatan, tidak mengganggu ritme jam kerja utama dan dilakukan di 2/3 waktu sehari-semalam yang kita punyai.

Begini.

Jam kerja    :   8 pagi       sampe 4 sore   (8 jam)
Jam tidur    :   10 malam sampe 4 pagi   (6 jam)

Sisanya masih ada 10 jam kan?

Katakanlah jam 4 sampai 8 pagi dan jam 5 sore sampe 10 malam.

OK, kita atur lagi

Jam 4 sore sampe jam 5 sore = habis di jalan untuk ke kantor, begitu juga jam 7 sampe jam 8 pagi.

Jam 6 sore sampe jam 8 malam, waktu untuk ishoma, jam bercengkerama dengan keluarga.



Masih ada sisa 2 jam yang bisa dipakai untuk bekerja/cari peluang di internet ataupun nongkrong di pos ronda bersama tetangga kiri-kanan. Atau kalo agak kekinian, kumpul-kumpul di cafe bareng temen komunitas.

Selain untuk silaturahim, waktu kongkow bisa dipakai untuk cari informasi tentang ada kavling tanah yang akan dijual, bisnis baru ataupun lainnya. Ini juga tidak akan dilakukan tiap malam kan?

Pagi, ada waktu antara jam 4 fajar sampai sebelum berangkat kerja jam 7, tiga jam. Sudah termasuk shalat Subuh, mandi, cibang-cibung, dan lainnya. Bisa untuk nyiapin update status jualan, update konten blog, atau bekerja menyelesaikan pekerjaan klien.


Waktu-waktu bisa kita manfaatkan untuk mencari penghasilan tambahan.

Itu idealnya.

Kalo mau seluruh sisa waktu yang sepuluh jam untuk benar-benar dimanfaatin buat cari lokak. lanjuuttt kakak...

Asal jangan tiap hari saja.
Apa saja, asal halal dan baik, sikat bree.. 

Sepulang kantor, bisa lihat-lihat di pinggir jalan. Gerobak kakilima, toko aksesoris, bengkel motor, usaha galon, .. Sambil mikir-mikir, kira-kira apa yang bisa dikombinasikan untuk dibuat usaha baru.

Begitu juga pas pergi paginya, liat bakulan sarapan pagi, orang menyapu jalan, anak-anak pergi sekolah, penjual mainan, dan lainnya.

Semuanya bisa dilakuin untuk mencari ide-ide baru tulisan, ataupun untuk usaha baru.

Daaan...
Pastikan Sabtu Sore - hingga Minggu malam menjadi waktu steril dari pekerjaan. Benar-benar 'kembali ke rumah'. Matikan data gadget, tidak usah intip-intip notifikasi. Toh, kalau sekira penting kan mereka juga bakal nelpon.

Tebus semua kesibukan yang telah menyita waktu anda di luar rumah selama 5 hari kemarin, untuk stay di ruma. Mencuci besar, merenovasi atap dapur yang bocor, membersihkan saluran got yang mampet, bermain keluar bersama keluarga, kondangan dan sebagainya.

Sekali lagi, itu idealnya...
Karena nyatanya, kadang ada juga job/pekerjaan yang harus kita tarik ke akhir pekan.
Jika ini tak bisa dihindari, komunikasikan dengan keluarga. Ngomong dengan anak dan isteri. Minta maaf tapi siapkan kompensasi.

Nah, sila dirembukkan ide di atas dengan pasangan anda di rumah.

Tapi satu hal, kembali ke poin awal yang saya sebutkan di atas adalah seharusnya tiga poin yakni bayar hutang, menabung dan biaya harian sudah TERCOVER di dalam satuan gaji yang diterima setiap bulan.

Sementara hasil yang didapat dari penghasilan sampingan, bukan untuk itu semua. Tapi alokasi kebutuhan investasi, menambah alat kerja, hobi, dan kesenangan tersier.

Karena, menggantungkan hal yang pasti kepada yang tidak pasti, sangat berbahaya bagi keuangan keluarga. Hutang, tagihan listrik dkk dan biaya sehari-hari adalah hal yang pasti di setiap bulannya. Sedangkan penghasilan sampingan itu tidak pasti.

Jadi, solusinya?
Pastinya, adalah memperbesar gaji DAN bagaimana menjadikan penghasilan sampingan tadi menjadi pasti. Paling tidak untuk jangka waktu enam bulan sampai satu tahun ke depan. Baik dengan mendapatkan kontrak eksklusif maupun dengan giat mencari orderan baru. (Ini juga ada ilmunya. ntar kapan-kapan kita bagi ilmunya..)

Great? Sila berkomentar di bawah ya..
   

Pakdezaki . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates