Arti Istilah Efikasi Vaksin, Doxing dan Ghosting
Pengantar
Perkembangan dunia internet yang berbasiskan text dan data, serta penetrasi media sosial yang masif, memungkinkan terjadinya pengayaan bahasa sebagai bagian dari budaya kontemporer. Muncul beberapa istilah slang yang akhirnya menjadi standar baru dan digunakan di ranah publik.
Mulai hari ini, setiap pekan saya akan mencoba mencatat istilah-istilah baru - maupun lama, yang mungkin sebagian dari teman-teman yang belum tahu.
Pekan ini, ada tiga istilah yang saya dapatkan. Apa itu? Simak yuk..
Arti Istilah Efikasi Vaksin
 |
| Sumber: bbc.com |
Seusai dengan namanya, istilah ini terkait dengan proses vaksinasi yang tengah gencar dikampanyekan pemerintah kita. Status vaksin sendiri telah mendapat restu dari MUI (sebagai halal dan suci) dan rekomendasi dari BPOM juga sudah keluar.
BPOM menyebut efikasi vaksin sinovac yang digunakan pemerintah, mencapai 65,3 % lebih rendah dari Turki (91,25%) dan Brasil (78%). Meski demikian, BPOM menyebut angka efikasi di tanah air masih lebih tinggi dari yang direkomendasikan oleh WHO, sebesar 50%.
Arti Istilah Efikasi Vaksin sendiri adalah derajat kemampuan vaksin dalam mengurangi dampak keparahan penyakit pada orang yang disuntik vaksin dalam uji klinis fase 3 akhir.
Lalu, apakah beda arti efikasi vaksin dengan efektivitas vaksin?
Keduanya memiliki arti mirip, namun bedanya adalah efektivitas vaksin diukur dari hasil vaksinasi kepada masyarakat umum yang menerima suntikan vaksin. Jadi sederhananya, efikasi vaksin melibatkan lingkungan sampel yang terbatas yang diterapkan dalam fase pengujian.
Sementara efektivitas vaksin baru dapat dihitung setelah dilakukan pemberian vaksin secara massal.
Arti Istilah Doxing
 |
| Sumber: sumselupdate.com |
Istilah doxxing atau doxing ini, saya dapatkan dari pemberitaan sumselupdate.com yang memuat catatan akhir tahun PWI Pusat. Di mana dalam tulisan tersebut, wartawan mendapatkan bentuk kekerasan baru di era digital, yakni doxing.
Jadi apa yang dimaksud dengan doxing?
Istilah doxing ini berasal dari kata dox, singkatan slang dari kata document. Aksi julid yang dilakukan di dunia maya untuk membongkar data pribadi seseorang (atau organisasi) untuk kemudian disebarkan secara luas di ranah internet.
Data pribadi tersebut kadang tidak bermanfaat bagi publik, namun sangat menjatuhkan mental orang yang diserang. Seperti nomor rumah, nomor telpon pribadi, nomor pelat kendaraan pribadi, bahkan sampai ke wajah anak atau orang terdekat korban.
Dalam level yang lebih tinggi, tindakan ini sering disebut vigilantisme internet dan masuk ke dalam hacktivisme.
Mungkin teman-teman masih ingat dengan kasus Denny Siregar yang diumbar publik oleh salah akun anonim di Twitter? Nah itu salah satu contoh doxxing.
Arti Istilah Ghosting
 |
| Sumber: sindonews.com |
Istilah ghosting yang booming akhir tahun ini, memiliki dua arti. Yang pertama berarti hubungan komunikasi yang menggantung, dipakai sebagai bahasa gaul di kalangan anak muda. Disematkan pada mereka yang tampaknya memberikan harapan kepada calon gebetan-nya namun secara perlahan menghilang.
Mirip dengan PHP (Pemberi Harapan Palsu), namun ghosting lebih dekat kepada cara berkomunikasi. Karena biasanya orang yang di-ghosting sudah berharap lebih dari komunikasi yang selama ini sudah dijalin. Namun, tidak ada kepastian. Menghilang diam-diam
Sementara dalam arti yang lain, ghosting adalah fenomena mereka yang diam-diam mundur dari interaksi digital. Dimulai tidak aktif lagi di grup pesan instan - padahal sebelumnya adalah penggembira, menjadi anggota grup yang pasif, lalu mematikan notifikasi grup, berlanjut tidak membuka sama sekali grup untuk sekian lama, sampai mengganti nomor WA. Tapi tidak meninggalkan jejak group leaving.
Nah itulah arti istilah efikasi vaksin, doxing dan ghosting. Semoga bermanfaat. (*)
