Rabu, 17 November 2021


Bagi saya, mengajar adalah sesuatu yang sangat keren. Berbicara di depan audiens, mentransfer pengetahuan dan mendapatkan interaksi semaksimal mungkin, adalah hal yang menurut saya sangat-sangatlah keren.

Bukan soal saya merasa lebih pintar dari audiens, atau soal kepentingan untuk membentuk personal branding di hadapan orang banyak. Bukan - bukan itu.

Tapi ada perasaan bahagia, saat orang menjadi tahu. Dan memantik rasa penasaran mereka untuk bertanya lebih jauh tentang apa yang kita sampaikan. Itu aja sih motivasi saya bersedia mengajar.

Dan setelah sekian purnama, akhirnya kesempatan itu datang juga, saat kantor mengirim saya untuk mengajar anak-anak DKV (Desain Komunikasi Visual) Kelas X SMK Muhammadiyah 2 Palembang.

Iya, sekarang jurusan SMK itu keren-keren loh. Nggak melulu Teknik Otomotif, Elektronika, Akuntansi atau Administrasi Perkantoran saja. Yang kalo dulu, frame-nya kan kalo nggak STM untuk anak laki atau SMEA untuk cah wedok. 

Nah, sejak kantor saya berkolaborasi dengan beberapa SMK, jadi kebuka pikiran. Saya baru tahu kalo jurusan SMK itu sekarang ada banyak : Animasi, programming, game developer, Tata Busana, Tata Boga, Perhotelan, Multimedia hingga livestock alias peternakan.

Di tahun 2021 ini, kantor saya AwfaMedia, menjalin kerjasama dengan SMK Muhammadiyah 2 yang merupakan SMK Pusat Keunggulan (PK) sebagai mitra Dudika (Dunia Usaha, Dunia Industri dan Dunia Kerja). Salah satu kerjasamanya adalah mengundang staf berkompeten di bidangnya sebagai guru tamu Dudika.

Terkait hal itu, saya diminta mengajar dua kelas X DKV dalam empat kali pertemuan, dengan materi Dasar-Dasar Desain Grafis. Selain saya, ada Mbak Ira (Spv Marketing) yang mengajar tentang Digital Marketing, Pak Andri (HRD) dan Pak Rangga (Direktur) yang juga mengajar tentang Budaya Kerja dan Attitude. 


Jadwal mengajar saya Kamis (11/11), Jumat (12/11) dan dua sesi pada Rabu (17/11/2021). 

Pengalaman mengajar anak-anak sekolah ini, tentu saja berbeda dengan pengalaman saat saya diminta  mengisi pelatihan bagi anak-anak kuliah, guru-guru sekolah, pelaku UMKM dan lainnya. 

Mengajar anak DKV tentu saja butuh kesiapan. Untuk itu saya pun hunting beberapa sumber materi kemudian mempelajari. Sempat bingung juga, kira-kira materi DKV untuk tingkat SMK ini seperti apa ya. Soalnya, ya masih abu-abu gambarannya. Tak heran jika kemudian saya pun kesasar dengan materi DKV yang diajarkan untuk semester awal perguruan tinggi.

Jadilah, sambil menulis materi, saya juga ambil kesempatan untuk memperbaharui pengetahuan saua terkait materi dasar desain grafis ini dari dosen-dosen DKV aneka kampus yang tersebar banyak di platform blog dan Youtube. 

Benar kata orang, mengajar itu memaksa kita untuk belajar kembali. 

Tantangan mengajar anak-anak sekolah, bukan soal mereka sudah punya basic pengetahuan atau belum. 

Tapi, sebagian besar karena mereka anak-anak polos yang tidak begitu mengerti apa itu DKV, mengapa mereka masuk ke dalam jurusan DKV, apa yang bakal dikerjakan dalam DKV dan mau kemana setelah mereka lulus dari DKV dan lainnya.

Pertemuan pertama, saya cukup kaget. Karena mereka ternyata adalah anak-anak yang baru lulus SMP. Sudah kebayang kan ya? Bagaimana saya harus memulai. 

Jangan langsung bicara soal aplikasi dan penggunaannya. Kenyataannya, mereka sendiri belum pernah buka CorelDRAW dan Photoshop sama sekali. Apatah lagi jika harus bicara soal Prinsip Desain, Elemen Desain, Copy Writing de-el-el..

Bahkan ada juga yang belum tahu, apa itu klik, kursor, klik kanan versus klik kiri, scroll mouse hingga menggeser mouse kayak menggeser batu di atas meja! Sama kayak saya dulu pertama kali mengenal komputer windows. Hehe..

Akhirnya pada pertemuan kedua, ketiga dan keempat, saya lebih mengeksplor tentang latar belakang saya dan pencapaian selama ini guna memotivasi mereka. Mengenalkan apa itu desain grafis, soal DKV dan apa saja yang akan mereka bisa ciptakan jika sudah memahami soal konsep desain dan menguasai penggunaan aplikasi pengolah grafis.






Saya berusaha mendekatkan dengan keadaan mereka. 

Jadi slide yang saya buat, banyaklah berfungsi sebagai ilustrasi saat saya berbicara saja. Saya lebih menekankan kepada interaksi, kontak mata dan mengharap umban balik pertanyaan dengan para siswa. 

Tabik!

Pakdezaki . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates