Rabu, 30 November 2016


Siapa yang tak mengenal emas? Ayo ngacuung...

Sejak zaman purba hingga sekarang, emas menempati posisi yang paling terhormat sebagai logam yang dimuliakan. Kilaunya telah mewarnai berabad-abad perjalanan peradaban manusia. Datangnya emas hitam berupa minyak bumi hingga kertas emas, tidak memudarkan pesona emas di era milenia ini.

Secara kimiawi, ia termasuk logam yang sulit bereaksi dengan unsur lain. Sehingga, muncul istilah karat untuk menunjukkan tingkat kemurniannya. Dan, secara ekonomi, ia pun kebal terhadap inflasi. Tak mudah 'bereaksi' dengan kenaikan harga. Sungguh sebuah karunia Tuhan yang seharusnya dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan umat manusia.

Saat membuat tulisan ini, saya teringat dengan quote seorang teman di lini massanya :


Saya pikir betul juga. Kebanyakan sekarang orang lebih tergoda untuk membeli barang daripada melakukan investasi. Mobil, ponsel terbaru, pakaian hingga peralatan hobi. Padahal semuanya itu, seiring dengan waktu dan masa pemakaiannya, harganya akan terus turun dan kemudian akan menjadi beban, untuk melakukan perawatan.

Atau, investasi dalam bentuk saham, instrumen digital, forex dan sebagainya yang tidak riil. Sangat rentan terhadap tindakan dan aksi spekulasi mengambil keuntungan.

Sedangkan emas dan tanah, dari hari ke hari, nilainya terus naik dan harganya pun semakin melangit. Di saat yang lain terkena inflasi, emas tetap kokoh menjaga nilainya.

Untuk melihat keistimewaan emas lainnya dapat dilihat dalam infografis berikut ini :


Nah, setelah hampir sepuluh tahun menikah, kami utamanya saya, baru disadarkan, jika kami termasuk yang terlambat mengenal emas dan lebih dari itu, telat berinvestasi dengannya. Saya ingat betul, di tahun 2007 saat saya memutuskan untuk menikah dan membeli satu cincin emas seberat 1 suku emas (6,667 gram) harganya masih berkisar sekitar Rp 1,5 juta rupiah.

Ketika saya mengecek harganya hari ini (30 November 2016), via pegadaian.co.id harga emas per gramnya telah mencapai Rp 592.000. Maka harga satu suku emas sekarang adalah Rp.3.946.864 atau hampir mendekati Rp 4 juta.

Berapa kali lipat tuh? Sekitar 2,5x lipat dalam waktu 9 tahun saja!

Bayangkan jika disimpan selama puluhan tahun untuk anak kuliah nanti?

Pertanyaan demi pertanyaan, senantiasa menggelayuti pikiran kami. Tentang kecemasan memikirkan biaya pendidikan anak nantinya. Tentang asuransi pendidikan yang diambil saat ini, yang masih menggunakan satuan rupiah.

Ya, angka rupiah yang dihitung saat ini, kelihatannya besar. Namun dengan tingkat inflasi yang tidak bisa ditebak, berapakah kita-kira daya beli rupiah pada 15 sampai 20 tahun lagi? Saat anak-anak kami mulai memasuki jenjang pendidikan di perguruan tinggi?

Investasi Emas adalah solusinya!

Setelah bertukar pikiran dan demi kebaikan pendidikan anak-anak di masa mendatang, maka mencoba melangkahkan kaki ini untuk mulai berinvestasi emas. Dengan asumsi bisa menabung 1 gram per bulan, selama 15 hingga 20 mendatang, maka diperkirakan pada waktunya nanti, kami akan memiliki kurang lebih, 180 gr - 240 gr emas batangan.

Yups, mungkin kecil ya untuk ukuran anak kuliah 15 - 20 tahun mendatang. Jika dikali dengan uang sekarang, nilainya Rp. 106 juta - Rp.142 juta rupiah.

Daftar Inflasi (Sumber: Bank Indonesia - bi.go.id)

Jika laju inflasi adalah sekitar 3% setahun (berdasar data dalam tabel di atas, ini paling moderat), dan biaya masuk kuliah saat ini sekitar Rp 20 juta, maka biaya pada 15 - 20 tahun mendatang diperkirakan angkanya sebesar Rp 29 juta - Rp 32 juta. Masih cukuplah, untuk menyekolahkan anak-anak kami, lengkap dengan biaya tetek bengeknya mulai dari biaya bulanan, buku, telekomunikasi dan lainnya.

Angka-angka di atas, tentu saja sangat kasar dan deviasinya mungkin sangat besar. Namun paling tidak, bisa membuka mata tentang bagaimana sebenarnya situasi perekonomian di masa yang akan datang dan persipaan apa yang telah kita lakukan.

Menabung Emas di Pegadaian

Kami pun sepakat untuk mulai melaksanakan niatan menabung emas tersebut. Beberapa teman memang ada yang langsung membeli emas batangan secara tunai dan disimpan di deposit box. Ini tidak kami pilih, karena jujur saja, keuangan keluarga belum memungkinkan untuk membeli langsung emas batangan.

Kami pilih untuk menabung saja, namun kalau bisa di tempat orang lain, jangan di rumah. Nanti uangnya kepake. Akhirnya, setelah membaca-baca lagi beberapa referensi, akhirnya saya pun coba berkunjung ke salah satu cabang Pegadaian yang ada di kawasan Talang Ratu KM 5 Palembang, Senin (14/11/2016).

Pagadaian Cabang Talang Ratu
Saat itu saya diterima langsung oleh Pimpinan Cabang Pegadaian Talang Ratu, Ibu Atri Sandika, SE didampingi oleh salah seorang stafnya. Saya pun coba menanyakan banyak hal. Dan, senangnya mereka berdua begitu antusias memberikan penjelasannya.

Ah sayang, saya tidak sempat merekam penjelasannya, tapi paling tidak beberapa poin penting yang saya ingat adalah sebagai berikut :

  1. Pegadaian mempunyai beberapa produk yang terkait dengan emas ini. Yakni, Tabungan Emas, Arisan Emas dan Cicilan Emas. 
  2. Tabungan Emas, seperti namanya, nasabah bisa menabung emas dalam bentuk gram. Seberapapun setoran uang yang disetor, maka akan dikonversi sebagai emas dalam satuan gram, sesuai dengan rate pada hari itu.
  3. Penampakan Tabungan Emas Saya (Beberapa informasi sensitif, saya kaburkan)
  4. Arisan Emas, adalah produk dari pegadaian yang memungkinkan kita untuk memiliki emas dengan jalan arisan. Ini bisa dilakukan jika kita bisa mengumpulkan beberapa orang yang ingin mengikutinya, dan Pegadaian yang menjadi pengumpul dananya untuk dibelikan emas.
  5. Cicilan Emas, adalah kita dapat mencicil emas melalui pegadaian sesuai dengan harga emas pada saat akad pertama. Jadi, sifatnya Pegadaian akan membeli emas sejumlah yang akan dicicil dan nasabah tinggal membayar cicilannya setiap bulannya. Cicilannya fix hingga akhir masa perjanjian.
  6. Salah satu skema cicilan emas di Pegadaian. Rate cicilan mengikuti harga emas pada hari itu.
  7. Pegadaian memberikan update terbaru mengenai harga emas di laman websitenya. Sehingga, ini bisa menjadi patokan kita jika ingin membeli emas saat harga turun ataupun melakukan penjualan (buy back) saat harga naik. Meskipun, saya secara pribadi tidak mengharap atau menganjurkan tindakan spekulasi seperti ini. Niatkan saja, kita membeli emas adalah untuk berinvestasi dalam waktu yang panjang atau berjaga-jaga dalam keadaan darurat.
Form pendaftaran Tabungan Emas Pegadaian
Tiga produk yang terkait dengan emas di atas sangat menarik. Namun, karena dari awal saya niatnya ingin mengambil produk tabungan emas, maka penjelasan selanjutnya akan saya paparkan tentang Tabungan Emas ini.

Berikut beberapa poin penting dari produk Tabungan Emas 

  1. Bebas melakukan deposit berapa saja dan kapan saja. Minimal Rp.10.000. 
  2. Uang yang dideposit, akan langsung dikonversi menjadi gram emas pada hari itu. Contoh, saat saya membuka Tabungan Emas, saya menaruh uang sebesar Rp 100 ribu. Dan oleh sistem, uang saya itu dikonversi menjadi emas seberat 0,1766 gram. Selengkapnya lihat gambar di bawah :
  3. Data setoran awal tabungan emas saya
  4.  Dari screenshoot di atas, dapat diketahui data-data sebagai berikut : Pada tanggal 14 Nov 2016, harga emas Rp 565.000 per gramnya. Maka, dana saya tadi dikonversi menjadi 0,1766 gram. Lumayan buat newbie..
  5. Fleksibilitas dana yang bisa disetor setiap bulannya ini, sangat membantu bagi para nasabah yang tidak mempunyai pendapatan tetap setiap bulannya. Dengan kondisi terbatas, mereka tetap bisa menabung emas.
  6. Setiap nasabah juga berhak menarik uang (disebut sebagai buy back) tabungan emas mereka, dengan syarat total jumlahnya sudah minimal 1 gram emas.
  7. Pihak Pegadaian hanya mengenakan biaya administrasi sebesar Rp 10 ribu dan biaya materai saat pembukaan rekening (Saya beruntung, saat membuka rekening lagi masa promo, sehingga dibebaskan biaya administrasi) dan biaya tahunan sebesar Rp 31.000.
  8. Jika nanti emas sudah cukup banyak, misal sudah 5 gram, kita bisa mengambil dalam bentuk uang ataupun dalam bentuk emas batangan. Pegadaian mengenakan biaya cetak yang tergantung dengan harga emas saat itu dan besaran emas yang kita inginkan.
Secara pribadi, saya melihat sistem Tabungan Emas di Pegadaian ini cukup adil, mudah dan menentramkan. Mengapa? Karena, saldo gram tercatat adalah emas pada waktu kita membeli, sehingga tidak terkena spekulasi harga.

Mudah, karena minimal setoran saldo adalah Rp 10 ribu rupiah setiap bulannya. Sehingga, berapapun uang kita, kita tetap bisa menabung dan tidak ada denda sama sekali jika dalam waktu satu bulan, kita tidak menabung sekalipun. Menentramkan, karena dengan menabung di Tabungan Emas Pegadaian ini, kita telah mengamankan nilali rupiah dari gerusan inflasi di masa yang akan datang.
  
Alhamdulillah, berselang beberapa kemudian, ada rezeki untuk menambah setoran tabungan
Oya, Pegadaian juga menyediakan aplikasi yang sangat berguna untuk melihat informasi akun kita yang terkait dengan Pegadaian ini. Kamu bisa download di Play Store, nama aplikasinya Sahabat Pegadaian. 

Jangan lupa untuk mendaftar, kamu butuh nomor CIF yang bisa kamu dapatkan di cabang Pegadaian terdekat dengan membuka rekening. Berikut penampakannya :



 

Tunggu apalagi, Ayo Menabung Emas di Pegadaian. Mari bersama persiapkan masa depan dengan investasi emas. (*)

----- Artikel ini diikutsertakan dalan lomba Pegadaian Blog Competition -----

4 komentar

wah..wah.. inspiratif, jadi mikir nih buat buka tabungan emas ..

REPLY

Yups betul banget Mas Darma.nyenangkan bisa menabung emas, mulaidari Rp.10 ribu saja

REPLY

Salam kenal pakde zaki. Aku juga suka nih nabung emas. Terjangkau.

REPLY

Salam kenal juga Mbak Diba..
Iya, sejak muda memang harus segera diperkenalkan dengan investasi berbasis emas. Misalnya dengan kemudahan menabung emas via pegadaian ini.

REPLY

Pakdezaki . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates